9 Okt 2010

Dangsanak

          Dangsanak berasal dari bahasa banjar yaitu saudara. Dangsanak biasanya digunakan untuk orang kedua tunggal (saudara yang lebih tua), sedangkan untuk saudara yang lebih muda disebut ading. Sebutan ini bukan hanya untuk saudara sekandung, tetapi digunakan juga untuk orang lain yang lebih dihormati.
       Bagi masyarakat Suku Dayak yang ada di Kalimantan Selatan, terutama Suku Dayak yang berada di Pegunungan Meratus. Yang terdiri dari bermacam anak suku, namun untuk lebih mudah saya menyebutnya Suku Dayak Meratus, penggunaan kata atau sebutan dangsanak ini sangat mendarah daging. Hampir setiap mereka bertemu dengan suku yang di luar Suku Dayak, mereka selalu menyebut atau memanggil kita sebagai dangsanak (saudara tua). Tidak peduli apakah kita lebih muda, apalagi lebih tua. 
          Sebutan ini bukan sebagai basa-basi, tetapi benar-benar diemplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita berkunjung ke komunitas mereka, sambutan hangat akan selalu kita dapatkan. Mereka begitu gembira dengan segala keluguannya menerima kita dengan santun sebagai tamu atau  sebagai saudara. Segala macam makanan yang mereka punya, mereka suguhkan kepada kita. Meskipun secara fisik, penampilan mereka terlihat agak kasar. Mungkin selama ini orang memandang mereka sebagai suatu komunitas yang liar, dan termarginalkan.
         Karena itulah blog ini saya namakan Dangsanak, karena budaya ini patut kita hidupkan kembali ditengah masyarakat yang katanya sangat modern dan beradap ini. Saya mencoba memberikan informasi tentang kehidupan Komunitas Dayak Meratus, sebatas kemampuan yang saya miliki. Masukan, kritik, dan saran sangatlah saya harapkan bagi semua pihak yang peduli dengan Dangsanak kita yang ada di pegunungan meratus ini. Mari kita bantu mereka yang masih jauh tertinggal ini, meskipun Indonesia merdeka sudah 65 tahun. Mereka belum menikmati infrastruktur yang baik, seperti: jalan, perumahan yang layak, listrik, air bersih, pelayanan kesehatan, dan fasilitas lainnya.
                                                 Bersama putera penerus Balai Lokasi (Amir)
                                                       Foto bersama warga balai Lokasi
                                                                Menuju Balai Lokasi
                                                             Jalan menuju lokasi            
Paling tidak inilah secuil keinginan saya untuk ikut andil dalam upaya melestarikan kearifan-kearifan lokal yang ada di komunitas tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Orang Dayak Jujur

21 Apr 2012 Orang Dayak Sangat Jujur Ekspedisi Khatulistiwa Hanya 1 Peneliti Hutan Radar Banjarmasin - Radar Banua BARABAI – T...