20 Okt 2010

Pola Pencarian pengobatan



 
Model Kepercayaan Kesehatan didasarkan pada tiga faktor yang penting: 1) kesiap-siagaan  individu untuk mempertimbangkan perubahan tingkah laku untuk menghindari penyakit atau untuk memperkecil resiko kesehatan; 2) keberadaan dan pemerataan kegiatan di lingkungan individu yang menginginkan  suatu perubahan; dan 3) perilaku diri mereka. Masing-Masing dari faktor ini dipengaruhi oleh suatu kesatuan  berhubungan antar kepribadian dan lingkungan dari individu, seperti halnya pengalaman masa lalu dengan pelayanan kesehatan dan penyedia sarana tersebut  (Dignan & Carr, 1992). Begitu juga persepsi sehat seseorang sangatlah dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, disamping sosio budaya (Sarwono, 1997).
Musadad, et.al (1998), perilaku pencarian kesehatan dapat dilihat dari gambaran perilaku pola pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh individu atau keluarga yang mencerminkan tingkat pengetahuan dan kepercayaan masyarakat terhadap sarana pelayanan kesehatan yang ada. Pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain ketersediaan sarana, waktu pelayanan, kemampuan ekonomi, pengalaman dan kecocokan serta pengetahuan dan pemanfaatan obat-obat tradisional (Antropologi, 2002).
Menurut keyakinan masyarakat Dayak penyakit yang diakibatkan roh-roh jahat yang disebut kapuhunan cara penyembuhannya dengan cara baharagu yang dilakukan seorang ahli pengobatan yang dinamakan balian dengan melalui sebuah upacara dan mantera. Sedangkan penyakit yang menurut balian akibat bibit penyakit cara pengobatan dengan obat akar-akaran, daun-daunan ( pilusur ) (Sam, 2000). Begitu juga  Nieuwenhuis (1994), menyatakan bahwa peran terpenting dalam pengobatan orang Dayak Bahau adalah pembacaan mantera; pengusiran roh baik ditolong oleh para dayung. Disamping itu juga mengembangkan sistem larangan makanan diet yang rumit yang diterapkan pada setiap penyakit. Mereka berusaha memerangi penyakit dengan melarang menyantap makanan tertentu, mandi dan sebagainya.
Tidak jauh berbeda dengan Kampung Naga, untuk mengobati penyakit  umumnya menggunakan kombinasi antara pengobatan tradisional dan pengobatan modern (medis). Dalam hal pencarian pengobatan, khususnya pada pertolongan pertama ketika sakit, sebagian besar masyarakat pergi ke “tukang nyampe” (berarti orang yang suka memberi jampi/do’a). Tukang nyampe akan menentukan jenis penyakit ang diderita serta mengobatinya dengan memberikan air putih yang telah diberi jampi-jampi (Musadad, 1997) 










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Orang Dayak Jujur

21 Apr 2012 Orang Dayak Sangat Jujur Ekspedisi Khatulistiwa Hanya 1 Peneliti Hutan Radar Banjarmasin - Radar Banua BARABAI – T...